Sungguh sangat menggembirakan sekali dengan datangnya bulan Ramadhan
yang penuh berkah ini, bulan diturunkannya Al-Qur’an yang merupakan
petunjuk bagi manusia, dan penjelasan-penjelasan tentang petunjuk itu,
serta sebagai pembeda antara yang haq dan yang batil. Bulan Ramadhan
merupakan bulan yang di dalamnya terdapat suatu malam yang lebih baik
dari seribu bulan sebagaimana difirmankan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala
“Sesungguhnya
Kami telah menurunkan (Al Qur’an) dalam suatu malam yang mulia. Tahukah
kamu apakah malam yang mulia itu?Malam kemuliaan itu lebih baik dari
seribu bulan” (Al Qadr : 1-3)
Selain itu bulan yang penuh berkah
ini adalah bulan ibadah sebagaimana telah dikabarkan oleh Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, bahwasanya beliau memberikan berita
gembira kepada para sahabatnya dengan kedatangan bulan Ramadhan ini,
dimana bulan ini Allah Subhanahu wa Ta’ala membuka pintu-pintu surga,
menutup pintu-pintu neraka, dan dibelenggunya syaithan-syaithan.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda :
“Pada
saat masuk awal malam dari bulan Ramadhan, dibelenggu (oleh Allah)
syaithan-syaithan yang durhaka, ditutuplah pintu neraka serta tidak
dibiarkan satupun dari pintu neraka yang dibuka, dibukalah pintu-pintu
surga dan tidak dibiarkan satupun dari pintu surga yang tertutup.
kemudian dipanggillah orang-orang dengan panggilan : “Wahai orang-orang
yang mengharapkan kebaikan sambutlah (bulan ini dengan kebaikan) , wahai
orang-orang yang mengharapkan kejelekan berhentilah (dari berbuat
kejahatan & kejelekan)”. Hadits Hasan Riwayat Tirmidzi, Ibnu Majah,
Ibnu Hibban, Malik, Baihaqi. Lihat Shahih Jami’ush Shaghir Juz. 1 Hal.
192-193.
Allah membebaskan hambanya dari api neraka pada setiap
malam bulan Ramadhan. Dalam hadits yang lain Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa Sallam bersabda :
“Sesungguhnya kepunyaan Allah-lah
hamba-hamba yang terbebas (dari api neraka) pada setiap hari dan malam
-yaitu pada bulan Ramadhan-, dan sesungguhnya setiap muslim mempunyai
do’a yang mustajab setiap hari dan malamnya”. (H.R. Al Bazzar. Lihat
Shahih at Targhib wa at Tathib. Hadits No. 1002)
Kemudian beliau Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda :
“Barangsiapa
yang berpuasa pada bulan Ramadhan dengan dasar iman dan mengharap
(pahala disisi Allah Subhanahu wa Ta’ala) niscaya diampuni dosa-dosa
yang telah lampau, dan barangsiapa mendirikan shalat tarawih pada bulan
Ramadhan dengan dasar iman dan mengharap (pahala) niscaya diampuni
dosa-dosanya yang telah lalu”. (muttafaqun ‘alaihi)
Banyak
disebutkan dalam hadits-hadits Nabi yang shahih dan ayat-ayat Al Qur’an
Al Karim tentang keutamaan bulan yang mulia ini. Maka sepatutnya bagi
seorang yang beriman memanfaatkan kesempatan emas ini (yang diberikan
Allah kepada siapa saja yang menjumpai bulan Ramadhan). Maka hendaknya
ia bersegera menuju ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan
berhati-hati dari perbuatan kejahatan, bersungguh-sungguh dalam
menunaikan kewajiban yang dibebankan kepadanya. Terutama melaksa-nakan
shalat wajib di masjid dengan berjama’ah, karena hal ini (yaitu shalat
berjama’ah) merupakan tiang dari agama Islam dan merupakan kewajiban
yang paling agung setelah dua kalimat syahadat.
Sebagaimana kita
ketahui bersama bahwa bulan Ramadhan merupakan bulan jihad. Telah
terjadi berbagai macam peristiwa peperangan pada bulan yang penuh berkah
ini antara golongan yang haq melawan golongan yang bathil. Allah
Subhanahu wa Ta’ala telah memberikan pertolongan pada hamba-hamba-Nya
yang beriman dan menghinakan musuh-musuh (orang beriman) yaitu orang
kafir.
Telah terjadi di bulan yang penuh berkah ini perang Badar
Qubro pada tanggal 17 Ramadhan, dan (lihatlah) bagaimana Allah Subhanahu
wa Ta’ala menurunkan Malaikat-Malaikat-Nya untuk memberikan pertolongan
kepada Rasul-Nya. Maka dengan izin Allah Subhanahu wa Ta’ala sekelompok
pasukan kecil terdiri dari hamba-hamba-Nya yang beriman dapat
menghantam dan mengalahkan kelompok besar dari kaum kafirin.
Dan
(lihatlah) bagaimana pula pasukan-pasukan Allah Subhanahu wa Ta’ala yang
ditolong pada peperangan Ainu Jalut dengan pertolongan yang nyata,
sedangkan jumlah mereka sedikit dibandingkan dengan jumlah musuh dari
golongan orang-orang kafir bangsa Tartar, dan mereka (Tartar) ditimpa
keruntuhan yang tidak pernah bangkit sesudahnya.
Minggu, 21 Juli 2013
Langganan:
Postingan (Atom)
Minggu, 21 Juli 2013
RAMADHA PENUH BERKAH
Sungguh sangat menggembirakan sekali dengan datangnya bulan Ramadhan
yang penuh berkah ini, bulan diturunkannya Al-Qur’an yang merupakan
petunjuk bagi manusia, dan penjelasan-penjelasan tentang petunjuk itu,
serta sebagai pembeda antara yang haq dan yang batil. Bulan Ramadhan
merupakan bulan yang di dalamnya terdapat suatu malam yang lebih baik
dari seribu bulan sebagaimana difirmankan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala
“Sesungguhnya Kami telah menurunkan (Al Qur’an) dalam suatu malam yang mulia. Tahukah kamu apakah malam yang mulia itu?Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan” (Al Qadr : 1-3)
Selain itu bulan yang penuh berkah ini adalah bulan ibadah sebagaimana telah dikabarkan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, bahwasanya beliau memberikan berita gembira kepada para sahabatnya dengan kedatangan bulan Ramadhan ini, dimana bulan ini Allah Subhanahu wa Ta’ala membuka pintu-pintu surga, menutup pintu-pintu neraka, dan dibelenggunya syaithan-syaithan.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda :
“Pada saat masuk awal malam dari bulan Ramadhan, dibelenggu (oleh Allah) syaithan-syaithan yang durhaka, ditutuplah pintu neraka serta tidak dibiarkan satupun dari pintu neraka yang dibuka, dibukalah pintu-pintu surga dan tidak dibiarkan satupun dari pintu surga yang tertutup. kemudian dipanggillah orang-orang dengan panggilan : “Wahai orang-orang yang mengharapkan kebaikan sambutlah (bulan ini dengan kebaikan) , wahai orang-orang yang mengharapkan kejelekan berhentilah (dari berbuat kejahatan & kejelekan)”. Hadits Hasan Riwayat Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, Malik, Baihaqi. Lihat Shahih Jami’ush Shaghir Juz. 1 Hal. 192-193.
Allah membebaskan hambanya dari api neraka pada setiap malam bulan Ramadhan. Dalam hadits yang lain Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda :
“Sesungguhnya kepunyaan Allah-lah hamba-hamba yang terbebas (dari api neraka) pada setiap hari dan malam -yaitu pada bulan Ramadhan-, dan sesungguhnya setiap muslim mempunyai do’a yang mustajab setiap hari dan malamnya”. (H.R. Al Bazzar. Lihat Shahih at Targhib wa at Tathib. Hadits No. 1002)
Kemudian beliau Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda :
“Barangsiapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan dengan dasar iman dan mengharap (pahala disisi Allah Subhanahu wa Ta’ala) niscaya diampuni dosa-dosa yang telah lampau, dan barangsiapa mendirikan shalat tarawih pada bulan Ramadhan dengan dasar iman dan mengharap (pahala) niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”. (muttafaqun ‘alaihi)
Banyak disebutkan dalam hadits-hadits Nabi yang shahih dan ayat-ayat Al Qur’an Al Karim tentang keutamaan bulan yang mulia ini. Maka sepatutnya bagi seorang yang beriman memanfaatkan kesempatan emas ini (yang diberikan Allah kepada siapa saja yang menjumpai bulan Ramadhan). Maka hendaknya ia bersegera menuju ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan berhati-hati dari perbuatan kejahatan, bersungguh-sungguh dalam menunaikan kewajiban yang dibebankan kepadanya. Terutama melaksa-nakan shalat wajib di masjid dengan berjama’ah, karena hal ini (yaitu shalat berjama’ah) merupakan tiang dari agama Islam dan merupakan kewajiban yang paling agung setelah dua kalimat syahadat.
Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa bulan Ramadhan merupakan bulan jihad. Telah terjadi berbagai macam peristiwa peperangan pada bulan yang penuh berkah ini antara golongan yang haq melawan golongan yang bathil. Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memberikan pertolongan pada hamba-hamba-Nya yang beriman dan menghinakan musuh-musuh (orang beriman) yaitu orang kafir.
Telah terjadi di bulan yang penuh berkah ini perang Badar Qubro pada tanggal 17 Ramadhan, dan (lihatlah) bagaimana Allah Subhanahu wa Ta’ala menurunkan Malaikat-Malaikat-Nya untuk memberikan pertolongan kepada Rasul-Nya. Maka dengan izin Allah Subhanahu wa Ta’ala sekelompok pasukan kecil terdiri dari hamba-hamba-Nya yang beriman dapat menghantam dan mengalahkan kelompok besar dari kaum kafirin.
Dan (lihatlah) bagaimana pula pasukan-pasukan Allah Subhanahu wa Ta’ala yang ditolong pada peperangan Ainu Jalut dengan pertolongan yang nyata, sedangkan jumlah mereka sedikit dibandingkan dengan jumlah musuh dari golongan orang-orang kafir bangsa Tartar, dan mereka (Tartar) ditimpa keruntuhan yang tidak pernah bangkit sesudahnya.
“Sesungguhnya Kami telah menurunkan (Al Qur’an) dalam suatu malam yang mulia. Tahukah kamu apakah malam yang mulia itu?Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan” (Al Qadr : 1-3)
Selain itu bulan yang penuh berkah ini adalah bulan ibadah sebagaimana telah dikabarkan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, bahwasanya beliau memberikan berita gembira kepada para sahabatnya dengan kedatangan bulan Ramadhan ini, dimana bulan ini Allah Subhanahu wa Ta’ala membuka pintu-pintu surga, menutup pintu-pintu neraka, dan dibelenggunya syaithan-syaithan.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda :
“Pada saat masuk awal malam dari bulan Ramadhan, dibelenggu (oleh Allah) syaithan-syaithan yang durhaka, ditutuplah pintu neraka serta tidak dibiarkan satupun dari pintu neraka yang dibuka, dibukalah pintu-pintu surga dan tidak dibiarkan satupun dari pintu surga yang tertutup. kemudian dipanggillah orang-orang dengan panggilan : “Wahai orang-orang yang mengharapkan kebaikan sambutlah (bulan ini dengan kebaikan) , wahai orang-orang yang mengharapkan kejelekan berhentilah (dari berbuat kejahatan & kejelekan)”. Hadits Hasan Riwayat Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, Malik, Baihaqi. Lihat Shahih Jami’ush Shaghir Juz. 1 Hal. 192-193.
Allah membebaskan hambanya dari api neraka pada setiap malam bulan Ramadhan. Dalam hadits yang lain Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda :
“Sesungguhnya kepunyaan Allah-lah hamba-hamba yang terbebas (dari api neraka) pada setiap hari dan malam -yaitu pada bulan Ramadhan-, dan sesungguhnya setiap muslim mempunyai do’a yang mustajab setiap hari dan malamnya”. (H.R. Al Bazzar. Lihat Shahih at Targhib wa at Tathib. Hadits No. 1002)
Kemudian beliau Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda :
“Barangsiapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan dengan dasar iman dan mengharap (pahala disisi Allah Subhanahu wa Ta’ala) niscaya diampuni dosa-dosa yang telah lampau, dan barangsiapa mendirikan shalat tarawih pada bulan Ramadhan dengan dasar iman dan mengharap (pahala) niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”. (muttafaqun ‘alaihi)
Banyak disebutkan dalam hadits-hadits Nabi yang shahih dan ayat-ayat Al Qur’an Al Karim tentang keutamaan bulan yang mulia ini. Maka sepatutnya bagi seorang yang beriman memanfaatkan kesempatan emas ini (yang diberikan Allah kepada siapa saja yang menjumpai bulan Ramadhan). Maka hendaknya ia bersegera menuju ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan berhati-hati dari perbuatan kejahatan, bersungguh-sungguh dalam menunaikan kewajiban yang dibebankan kepadanya. Terutama melaksa-nakan shalat wajib di masjid dengan berjama’ah, karena hal ini (yaitu shalat berjama’ah) merupakan tiang dari agama Islam dan merupakan kewajiban yang paling agung setelah dua kalimat syahadat.
Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa bulan Ramadhan merupakan bulan jihad. Telah terjadi berbagai macam peristiwa peperangan pada bulan yang penuh berkah ini antara golongan yang haq melawan golongan yang bathil. Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memberikan pertolongan pada hamba-hamba-Nya yang beriman dan menghinakan musuh-musuh (orang beriman) yaitu orang kafir.
Telah terjadi di bulan yang penuh berkah ini perang Badar Qubro pada tanggal 17 Ramadhan, dan (lihatlah) bagaimana Allah Subhanahu wa Ta’ala menurunkan Malaikat-Malaikat-Nya untuk memberikan pertolongan kepada Rasul-Nya. Maka dengan izin Allah Subhanahu wa Ta’ala sekelompok pasukan kecil terdiri dari hamba-hamba-Nya yang beriman dapat menghantam dan mengalahkan kelompok besar dari kaum kafirin.
Dan (lihatlah) bagaimana pula pasukan-pasukan Allah Subhanahu wa Ta’ala yang ditolong pada peperangan Ainu Jalut dengan pertolongan yang nyata, sedangkan jumlah mereka sedikit dibandingkan dengan jumlah musuh dari golongan orang-orang kafir bangsa Tartar, dan mereka (Tartar) ditimpa keruntuhan yang tidak pernah bangkit sesudahnya.
Langganan:
Postingan (Atom)